New Energy Nexus Indonesia menilai upaya transisi energi di Indonesia hanya bisa dicapai dengan dukungan pemerintah pusat dan daerah yang proaktif untuk mendorong inovasi teknologi energi bersih (cleantech). Demi mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060, pemerintah perlu mendukung terbentuknya ekosistem startup cleantech melalui insentif fiskal, finansial, dan non-finansial.
Diyanto Imam, Direktur Program New Energy Nexus Indonesia, mengungkapkan ekosistem startup cleantech di daerah masih belum kondusif. “Peluang untuk transformasi ekonomi melalui industri energi bersih sebenarnya sangat besar dan dapat menyaingi sektor digital dalam jangka panjang,” ujar Diyanto dalam peluncuran Policy Brief bertajuk “Dukungan untuk Ekosistem Startup Teknologi Bersih di Tingkat Nasional dan Sub-nasional”.
Sektor startup cleantech memiliki potensi yang serupa dengan sektor digital dalam penciptaan lapangan kerja baru, peningkatan produktivitas, dan transformasi infrastruktur. Namun, pemahaman pemerintah terkait potensi industri energi bersih masih terbatas.
“Kami melihat interaksi antara startup cleantech dan pemerintah daerah masih minim. Akibatnya, banyak pemerintah daerah (pemda) belum mendukung ekosistem cleantech yang tengah berkembang di wilayahnya,” ujar Diyanto. Di sisi lain, startup cleantech kurang mengetahui aktivitas dan kebijakan yang diinisiasi pemerintah daerah terkait energi terbarukan yang sebenarnya bisa mereka manfaatkan.
Dalam peluncuran Policy Brief tersebut, New Energy Nexus mengundang sembilan Kementerian/Lembaga dan lima pemerintah daerah provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali untuk berdiskusi. New Energy Nexus mencatat ada beberapa rekomendasi yang diperlukan di kelima wilayah tersebut: