World Agroforestry (ICRAF) Indonesia bekerjasama dengan Global Affairs Canada memulai proyek Sustainable Landscapes for Climate Resilient Livelihoods (Land4Lives) di tiga wilayah Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Timur.
Proyek senilai 16,8 juta dolar Kanada atau Rp 192 miliar ini didanai penuh oleh Kanada, dan akan berlangsung selama 5 tahun dari 2021 hingga 2026.
Proyek ini bertujuan untuk mendukung upaya pemerintah dalam mencapai prioritas pembangunan nasional dalam menciptakan iklim ketahanan pangan dan penghidupan bagi masyarakat rentan, khususnya perempuan dan anak perempuan.
Kuasa Usaha Kedutaan Besar Kanada untuk Indonesia, Richard Le Bars mengatakan bahwa proyek di bawah Feminist International Aid Policy merupakan proyek iklim unggulan Kanada dengan Indonesia.
“Mewakili upaya nyata pemerintah kita untuk mewujudkan komitmen internasional Kanada terhadap pembiayaan iklim bagi negara-negara berkembang untuk mendukung transisi menuju pembangunan berkelanjutan dan ketahanan iklim,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang dikutip Jumat (21/1).
Le Bars menambahkan bahwa untuk Kanada, upaya perubahan iklim lebih efektif ketika perempuan dan anak perempuan memiliki peran aktif dalam merancang, mengembangkan, dan menerapkan respons perubahan iklim dan lingkungan.
“Proyek ini dirancang untuk meningkatkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, termasuk perempuan petani dan perempuan kepala keluarga,” katanya.
Melalui kolaborasi, Land4Lives akan membantu meningkatkan tata kelola dan pengelolaan lanskap melalui kebijakan pembangunan hijau, memperkuat ketahanan pangan, dan meningkatkan taraf hidup petani kecil, masyarakat miskin, dan perempuan kepala keluarga.
Plt. Wakil Menteri Kelautan dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas Arifin Rudiyanto mengatakan Land4Lives akan meningkatkan kapasitas perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan serta evaluasi kebijakan dalam pengelolaan lahan di wilayah sasaran.
“Saya percaya kolaborasi ini dapat berkontribusi pada upaya pemerintah untuk mencapai target pembangunan nasional dan membantu masyarakat rentan untuk memperkuat mata pencaharian mereka melalui lanskap berkelanjutan dan praktik pertanian cerdas iklim,” kata Arifin.
Kegiatan Land4Lives dirancang untuk mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam mencapai Prioritas Pembangunan Nasional 1, yaitu memperkuat akses dan kualitas pasokan pangan; upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim; dan pengarusutamaan gender dalam kebijakan dan peraturan yang dihasilkan oleh pemerintah daerah.
Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Bappeda Provinsi Sumsel Regina Ariyanti menyarankan agar Land4Lives dapat menjaga komunikasi dan koordinasi yang baik dengan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten dan seluruh pihak terkait di Sumsel.
“Land4Lives sejalan dengan visi dan misi organisasi kami, World Agroforestry (ICRAF) Indonesia, akses yang sama bagi setiap orang untuk mendapatkan penghidupan yang layak melalui bentang alam yang sehat, produktif dan berkelanjutan,” ujar Direktur ICRAF Indonesia Dr Sonya Dewi.