PT PLN (Persero) menggandeng ACWA Power dan PT Pupuk Indonesia (Persero) untuk pengembangan bisnis hidrogen. Ketiga perusahaan menyiapkan joint development study agreement (JDSA) untuk pengembangan green hydrogen sebagai bahan baku amoniak di Gresik, Jawa Timur.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I Pahala N. Mansury mengatakan, pemerintah sangat serius mengembangkan klaster industri hijau.
Oleh karena itu, pemerintah berharap kesepakatan antara PLN, ACWA Power dan Pupuk Indonesia untuk melakukan studi pengembangan hidrogen hijau menjadi langkah nyata dalam pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di tanah air.
“Saya kira Indonesia memiliki banyak potensi untuk menjadi pemain penting dalam bisnis hidrogen di pasar Asia Tenggara. Seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo, diharapkan hasil kajian bersama ini dapat segera terealisasi,” kata Pahala dalam pertemuan PLN, ACWA Power dan Pupuk Indonesia di Jakarta, Selasa (11/7), secara tertulis. penyataan.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo pun mengamini hal tersebut. Dalam dua minggu terakhir, PLN telah melakukan diskusi intensif dengan ACWA Power terkait tantangan teknis dan investasi dalam kerjasama ini. Ia optimistis kerja sama ketiga perusahaan tersebut akan memperkuat ekosistem bisnis energi hijau di tanah air.
“Kolaborasi ini berjalan dengan baik. Hingga kami berhasil memetakan semua kemungkinan dari sisi komersial dan teknis,” ujarnya.
CEO ACWA Power Marco Arcelli mengatakan kolaborasi yang diciptakan ketiga perusahaan tersebut sangat baik. Dengan demikian, studi bersama dapat dilakukan pada akhir tahun 2023 dan diharapkan selesai pada tahun 2025.
“Kami melihat komitmen yang kuat dari pemerintah, PLN, Pupuk Indonesia, dan seluruh elemen di Indonesia untuk melaksanakan transisi energi. Jadi, yang terpenting sekarang adalah bagaimana kita menjaga momentum ini untuk mencapai tujuan bersama,” ujarnya.
Direktur Utama Pupuk Indonesia Achmad Bakir Pasaman menambahkan, “Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah yang telah mendukung penuh kerjasama ketiga perusahaan ini.
Dukungan intensif dari pemerintah memungkinkan studi bersama pengembangan hidrogen hijau dan amonia hijau dapat dilakukan sesuai rencana.
“Pukup Indonesia siap berkontribusi maksimal untuk mewujudkan proyek terpadu green hydrogen dan green ammonia ini. Kami ingin proyek ini tidak hanya untuk mengembangkan ekosistem bisnis energi, tetapi juga untuk meningkatkan perekonomian nasional,” ujarnya.
Hidrogen hijau atau green hydrogen adalah hidrogen yang diperoleh dari sumber bersih tanpa emisi karbon. Hidrogen hijau digunakan sebagai bahan baku amoniak hijau yang dapat digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik, transportasi, dan pembuatan pupuk.