PT PLN (Persero) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan lima perusahaan energi terkemuka dunia untuk pengembangan ekosistem listrik hijau di tanah air. Dalam gelaran Enlit Asia 2023, PLN terus memperluas jalinan kolaborasi di tingkat global demi mengakselerasi transisi energi.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, komunitas energi global mesti bersatu dalam rangka menghadapi krisis perubahan iklim. Dengan demikian, tantangan transisi energi yang muncul di berbagai bidang bisa diatasi, mulai dari inovasi teknologi, investasi dan kebijakan.
“Dengan kolaborasi ini, kita tidak hanya akan mampu memetakan setiap tantangan yang ada, tetapi juga mampu mengatasi setiap tantangan tersebut. Sehingga, misi besar transisi energi bisa terwujud,” ujar Darmawan melalui keterangan resmi, Kamis (15/11).
Adapun kelima perusahaan yang bekerja sama dengan PLN tersebut adalah:
PT Hitachi Sakti Energy Indonesia Electricite de France SA (EDF) dari Prancis GE Vernova dari Amerika Serikat Danish Energy Agency dari Denmark China Southern Power Grid International (HK) Co., Ltd. dari Cina
Apa Saja Bentuk Kerja Samanya?
Darmawan mengatakan, PLN akan memperoleh dukungan dalam menjalankan transisi energi di Indonesia melalui kolaborasi dengan kelima perusahaan tersebut. Dengan demikian, target net zero emissions pada 2060 bisa tercapai.
Berbagai upaya mencapai misi besar ini terlihat dari MoU yang dijalin PLN dengan 5 perusahaan tersebut. Misalnya MoU PLN dengan HK dalam menjajaki peluang kemitraan jangka panjang untuk pengembangan High Voltage Direct Current (HVDC), pumped storage, interkoneksi antarpulau, hingga smart grid.
Sedangkan MoU PLN dengan EDF, GE Vernova, dan The Danish Energy Agency akan melingkupi kerja sama kajian studi melalui pertukaran informasi dalam berbagai hal untuk mendukung transisi energi di Indonesia.
Berbagai kolaborasi ini searah dengan identifikasi perseroan terkait tantangan ketidaksingkronan sumber energi baru terbarukan (EBT) yang terisolir dengan pusat demand listrik di perkotaan.