PT Pertamina meluncurkan Sustainability Academy dan Sustainability Center pertama di Asia untuk skala perusahaan migas pada Kamis (7/9). Sustainability Academy dan Sustainability Center merupakan komitmen Pertamina untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) secara berkelanjutan dalam menyongsong era transisi energi di Indonesia. Sebab, salah satu tantangan terbesar Indonesia kita adalah dari segi kesiapan SDM.
Pertamina mendukung target Emisi Nol Bersih atau Net Zero Emission (NZE) 2060 melalui program yang berdampak langsung pada capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
“Tanpa keterlibatan semua pihak, target NZE 2060 akan sulit dicapai,” ujar Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam siaran pers, dikutip Jumat (8/9). Seluruh upaya yang dilakukan Pertamina sejalan dengan penerapan konsep lingkungan, sosial, dan tata kelola atau environmental, social, and governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi perseroan.
Melalui Pertamina Sustainability Academy, Pertamina memberikan pemahaman kepada karyawannya terlebih dahulu terkait isu keberlanjutan. Pertamina juga membuka peluang kerja sama dengan universitas dari luar negeri dan perusahaan-perusahaan lain. “Kita buka untuk sama-sama menimba ilmu di Pertamina Sustainability Academy,” tutur Nicke.
Dalam mewujudkan NZE 2060, upaya utama yang ingin dicapai negara adalah memiliki energi yang berkelanjutan. Dalam beberapa tahun terakhir, Pertamina mendorong program biodiesel berbasis kelapa sawit. Hal ini sejalan dengan kondisi Indonesia sebagai salah satu negara penghasil kelapa sawit terbesar di dunia. Sejak tahun 2021, Pertamina juga mengembangkan biofuel generasi kedua yang berasal dari ranting buah kosong.
“Penelitian ini dilakukan oleh Pertamina subholding refining and petrochem, PT Kilang Pertamina International, dan telah berhasil. Diharapkan dalam 2-3 tahun dapat dipasarkan,” ujar Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Rabin Indrajad Hattari. Pemerintah memang mendorong perusahaan pelat merah untuk mengembangkan biofuel generasi kedua dan ketiga.
Pertamina juga telah mengembangkan biofuel generasi ketiga yang lebih maju dengan menggunakan gas alam cair. Namun, pengembangan sumber energi baru ini masih membutuhkan lebih banyak penelitian.