Pemerintah menargetkan untuk mengembangkan 149 pelabuhan menjadi pelabuhan hijau dan pintar pada tahun 2024. Saat ini terdapat 14 pelabuhan yang telah disertifikasi sebagai pelabuhan hijau dan pelabuhan pintar.
Ke-149 pelabuhan tersebut terdiri dari 112 pelabuhan di bawah Pelindo dan 37 pelabuhan di bawah beberapa instansi, termasuk swasta dan Kementerian Perhubungan.
“Ini harus kita bangun semua, saya harap dalam dua tahun ke depan semuanya bisa selesai. Tahun depan saya harap kita bisa selesaikan 149 supaya digital. Tahun ini 14 pelabuhan,” kata Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam acara Hijau Port Award 2022 bertajuk “Indonesia Menuju Pelabuhan Berkelanjutan Kelas Dunia” seperti dikutip Antara, Rabu (28/12).
Luhut mengatakan, program green port dimulai saat dirinya berkunjung ke Batam bersama beberapa menteri tiga tahun lalu. Kunjungan tersebut untuk mempromosikan implementasi National Logistics Ecosystem (NLE) di 10 pelabuhan di Indonesia.
Penyelenggaraan ekosistem logistik nasional mengkoordinasikan arus barang dengan dokumen internasional (arus dokumen). Sistem logistik ini melakukan pertukaran data, penyederhanaan proses, dan penghapusan pengulangan dan duplikasi
“Sekarang ada 14 pelabuhan. Kalau ada 14 ini, tinggal kita buat replikanya ke tempat lain,” ujarnya.
Di sisi lain, ekosistem juga dinilai mampu memperkecil peluang terjadinya korupsi. “Saya sangat mengapresiasi berdirinya 14 pelabuhan terintegrasi digital sehingga kita bisa meminimalisir praktik korupsi di pelabuhan karena terblokir oleh sistem yang kita bangun. Dan tahun depan, saya ulangi, kita harus bangun, siapkan 149 (port) lagi dan kita harus bekerja keras untuk itu,” tambah Luhut.
Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan terdapat 578 pelabuhan perikanan di Indonesia pada tahun 2020. Mayoritas atau 114 pelabuhan perikanan (19,72%) berada di Aceh.