Wakil Presiden Ma’ruf Amin berkunjung ke paviliun Indonesia di luar agenda COP27 yang digelar di Sharm el Sheikh, Mesir.
Wapres tiba sekitar pukul 15.00 waktu setempat didampingi istri Wury Estu Handayani. Ma’ruf Amin tidak lama berada di paviliun Indonesia. Dalam keterangannya, Wapres mengulangi apa yang telah disampaikannya dalam pernyataan nasional di podium COP27, Senin malam (7/11).
“COP27 harus menjadi momen implementasi,” katanya.
Dalam kunjungannya ke paviliun Indonesia, Ma’ruf juga menyinggung nasib bangsa kepulauan yang terancam naiknya permukaan air laut. Menurutnya, inilah saat yang tepat untuk saling bekerja sama menghadapi tantangan perubahan iklim.
“Indonesia juga merupakan negara kepulauan. Ini harus menjadi perhatian dunia,” katanya.
Wakil Presiden Ma’ruf Amien memimpin delegasi Indonesia dalam perundingan COP27 menggantikan Presiden Joko Widodo. Ia membacakan pernyataan nasional tentang perubahan iklim pada Senin (7/11) sekitar pukul 20.10 waktu setempat.
Mengenakan topi dan jas, Ma’ruf memilih membacakan keterangannya dalam bahasa Indonesia. Ia mengatakan ada tiga hal penting yang perlu dilakukan negara-negara di dunia untuk menghadapi perubahan iklim. Pertama, Wapres menegaskan bahwa COP27 harus menjadi momen implementasi kesepakatan sebelumnya.
“Setahun setelah itu [KTT COP26] Glasgow, tidak ada kemajuan global yang signifikan,” katanya.
Ma’ruf mengatakan, negara berkembang perlu terus memberikan dukungan dari negara maju. Hal ini penting karena setiap negara memiliki potensi yang berbeda, sehingga implementasi kebijakan harus disesuaikan dengan kapasitas dan kekuatan masing-masing negara.
Poin penting lain yang ditekankan Wapres adalah semangat berbagi beban.“Negara yang lebih mampu harus membantu dan memberdayakan negara lain,” kata Ma’ruf.
Dalam kesempatan itu, Wapres juga memaparkan beberapa kebijakan yang diterapkan Indonesia dalam upaya penurunan emisi. Misalnya dalam hal investasi transisi energi, pendanaan untuk aksi iklim, hingga pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
Ma’ruf juga menekankan peran penting Indonesia dalam kepresidenan G20 yang akan digelar pekan depan. Menurutnya, Indonesia akan mendorong pemulihan hijau serta aksi iklim yang kuat dan inklusif. Upaya ini juga akan menjadi prioritas Indonesia dalam Keketuaan ASEAN tahun 2023
“Kita harus mengambil langkah konkret dan memperkuat kerja sama berdasarkan dialog dan kepercayaan. Demi mewujudkan dunia yang lebih baik dan berkelanjutan,” pungkas Wapres.