Asosiasi hotel dan restoran di Bali berkomitmen untuk menggunakan produk minyak sawit berkelanjutan bekerja sama dengan Sustainable Palm Oil Roundtable (RSPO).
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengatakan, Bali ingin dikenal sebagai destinasi wisata ramah lingkungan di mata wisatawan Indonesia dan mancanegara. Bali mulai menerapkannya dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai sejak 2019.
“Pemanfaatan produk sawit lestari menjadi agenda kami selanjutnya untuk berkoordinasi dengan Rencana Aksi Daerah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Daerah Bali ke depan,” ujarnya.
PHRI Bali akan bekerja sama dengan RSPO dalam mendorong pelaku industri pariwisata di Bali, khususnya hotel dan restoran, untuk secara bertahap menggunakan produk turunan sawit yang diproduksi secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Penggunaan produk berbahan dasar kelapa sawit dapat dengan mudah ditemui di sektor usaha ini. Hal ini terlihat pada penggunaan minyak goreng dan margarin pada proses pembuatan makanan di restoran. Sedangkan sabun, sampo, dan pasta gigi hotel juga menggunakan minyak sawit sebagai bahan baku utamanya.
Dalam rangka mewujudkan Bali sebagai destinasi wisata ramah lingkungan, PHRI dan RSPO akan melakukan serangkaian kegiatan. Mulai dari peningkatan kapasitas anggota PHRI Bali dan pemangku kepentingan terkait kelapa sawit berkelanjutan; penggunaan produk sawit berkelanjutan bersertifikasi RSPO; dan promosi anggota PHRI Bali yang telah menggunakan produk sawit berkelanjutan.
Pergeseran ke arah penggunaan bahan baku berbasis sawit lestari ini diharapkan berdampak positif bagi wilayah Balim sebagai pionir pemanfaatan produk sawit lestari.
Mahatma Windrawan Inantha, Deputy Director RSPO Market Transformation, Indonesia mengatakan kerjasama ini akan semakin memperkuat posisi Bali sebagai destinasi ekowisata unggulan.
“Perusahaan yang tergabung dalam RSPO, termasuk yang berdomisili di Pulau Jawa dan Bali, menyatakan kesediaannya untuk mendukung hal ini sebagai salah satu strategi menjaga keberlangsungan industri pariwisata yang menjadi tulang punggung perekonomian negara. wilayah Bali,” ujarnya.