Institute for Essential Services Reform (IESR) mengatakan Indonesia dapat menerapkan 40% biodiesel atau B40 pada akhir tahun 2023.
Deon Arinaldo, Manajer Program Transformasi Energi IESR, mengatakan pemerintah akan menerapkan B35 pada Februari 2023 dengan alokasi kebutuhan biodiesel sebesar 13 juta kl. Sedangkan untuk meningkatkan rasio campuran biodiesel sebesar 40%, diperkirakan diperlukan produksi sebesar 15 juta kl biodiesel.
“Saat ini kapasitas produksi biodiesel sudah mencapai 17,5 juta KL dan akan terus meningkat hingga hampir 19,5 juta KL pada akhir tahun 2023,” ujarnya, Rabu (1/2).
Menurut Deon, penambahan beberapa pabrik baru memungkinkan campuran biodiesel ditingkatkan menjadi B35, bahkan hingga B40. Apalagi jika harga minyak dunia cenderung setinggi sekarang ini.
“Namun harus diimbangi dengan keberlanjutan produksi MSM-nya,” jelas Deon.
Sebelumnya, pemerintah memang telah mencanangkan program wajib biodiesel 35% atau B35 sebagai campuran produk solar Pertamina mulai Februari 2023. Selain digunakan untuk solar bersubsidi, penerapan B35 juga diterapkan pada nonsubsidi. Bahan bakar Dexlite.
B35 merupakan campuran biodiesel dari fatty acid methyl ester atau minyak sawit FAME sebanyak 35% ke dalam komposisi Solar dan Dexlite.
“Dexlite sudah ada baurannya. Mulai Februari akan ikut wajib 35%, sesuai kebijakan yang dibuat regulator,” ujar Corporate Secretary Pertamina Parta Niaga, Irto Ginting.
Penerapan campuran minyak nabati pada bahan bakar Dexlite telah diatur melalui Peraturan Menteri (Permanen) ESDM Nomor 12 Tahun 2015. Kombinasi minyak sawit pada varian solar yang memiliki CN minimal 51 dan mengandung maksimal 1200 ppm Belerang sudah dimulai sejak Januari 2020, dengan campuran komposisi 30% atau B30.
Direktur Bioenergi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Edi Wibowo juga menjelaskan bahwa B35 juga harus digunakan untuk bahan bakar nonsubsidi Dexlite. Dexlite umumnya digunakan pada mesin diesel kecepatan tinggi seperti pada sektor pertambangan, perkapalan dan kendaraan niaga.
“Campuran biodiesel untuk produk Pertamina adalah Solar dan Dexlite. Komposisinya juga sama dengan ketentuan wajib B35 mulai 1 Februari 2023,” kata Edi.
Kementerian ESDM juga menyampaikan bahwa kandungan biodiesel dalam B35 seluruhnya berasal dari minyak sawit FAME. Komposisi yang menggunakan FAME sebagai bahan baku utama campuran B35 lebih tinggi dibandingkan road test B40 yang memiliki komposisi 30% FAME dan 10% HVO atau hydrotreated vegetable oil.