PT PLN (Persero), melalui subholding PLN Nusantara Power (NP), menjalin kolaborasi dengan Powerchina International Group Limited (Powerchina) untuk melakukan kajian bersama pengembangan potensi energi angin di Indonesia. Potensi energi angin yang ada di seluruh Indonesia diperkirakan mencapai 155 Gigawatt (GW).
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan kerja sama dengan Powerchina merupakan wujud upaya PLN untuk terus mendorong transisi energi. Eksplorasi sumber-sumber energi baru terbarukan yang potensial perlu terus dilakukan dalam rangka menanggulangi krisis perubahan iklim dan mengurangi emisi karbon
“Kita bersama-sama menghadapi tantangan krisis perubahan iklim. Untuk itu, kita berkomitmen membangun kemitraan yang kuat guna mengubah tantangan tersebut menjadi peluang,” kata Darmawan melalui keterangan tertulis, dikutip Selasa (14/11).
Selain pengembangan potensi angin, kedua pihak juga menyepakati kajian pembangunan pembangkit bertenaga angin lepas pantai di Samudera Hindia dan Pasifik, serta pembangkit berbasis EBT lain seperti tenaga hidro, biomassa, surya, dan ombak.
“Pemerintah Indonesia bersama PLN telah memetakan dengan seksama potensi EBT yang ada di Indonesia. Kami sudah punya angkanya. Sehingga dengan kolaborasi ini, potensinya akan jadi tak terbatas,” tukas Darmawan.
Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah, menambahkan kolaborasi dengan Powerchina adalah bagian dari upaya PLN Group membantu pemerintah Indonesia mencapai target net zero emissions pada 2060. Kolaborasi ini semakin penting posisinya mengingat besarnya potensi EBT di tanah air.
“Kolaborasi ini tidak hanya menjanjikan kesuksesan dari sisi bisnis. Namun, lebih luas akan berdampak signifikan di tingkat global dan punya potensi mengubah wajah industri energi,” kata Ruly.