Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama negara-negara ASEAN akan bekerja keras mengejar target nol emisi karbon pada 2060 mendatang. Salah satu caranya dengan meluncurkan Green Transport Rally (GTR).
Kegiatan ini merupakan konvoi kendaraan berbahan bakar ramah lingkungan dari Jakarta dan berakhir di Bali mulai 20 Agustus – 24 Agustus 2023. GTR ini mengusung tema “Towards Net Zero Emission.”
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Yudo Dwinanda Priaadi mengatakan, pihaknya akan mendorong penggunaan bahan bakar ramah lingkungan.
“Upaya transisi energi di sektor transportasi melalui penggunaan kendaraan berbahan bakar ramah lingkungan, akan turut mendukung pencapaian target Net Zero Emission (NZE) Indonesia pada tahun 2060 atau lebih cepat,” ujar Yudo melalui keterangan resmi, Senin (21/8).
Ia menilai pengembangan energi baru terbarukan di Indonesia saat ini penting guna mendukung pembangunan ekonomi dan mengatasi perubahan iklim. Apalagi Indonesia merupakan negara ASEAN dengan konsumsi energi tertinggi.
Peluncuran GTR tersebut menggambarkan komitmen teguh negara-negara anggota ASEAN dam menghadapi tantangan sektor trasportasi guna mencapai terget penurunan emisi.
Direktur Eksekutif ASEAN Centre of Energy (ACE), Dr Nuki Agya Utama mengatakan acara ini digelar untuk mendorong masyarakat agar sadar bahwa pilihan mobilitas yang berkelanjutan merupakan hal penting bagi ASEAN.
Disisi lain, Nuki juga berharap adanya Green Transport Rally juga dapat meningkatkan efisiensi energi dan pilihan kendaraan yang menggunakan berbagai pasokan energi dan teknologi.
“Dengan mengintegrasikan ASEAN Green Transport Rally ke Forum Bisnis Energi ASEAN, ACE secara aktif berkontribusi untuk fokus pada transportasi berkelanjutan di wilayah ASEAN,” kata dia.
Sementara itu, Plt.Direktur Kemitraan BPDP Kelapa Sawit, Kabul Wijayanto mengatakan saat ini Indonesia merupakan salah satu negara yang mengembangkan bahan bakar nabati (BBN). Ia mengatakan rasio pencampuran BBN RI merupakan yang tertinggi di dunia dengan implementasi program mandatori biodiesel 35% atau B35.
Kabul menjelaskan mandatori biodiesel juga sangat efektif dalam mengurangi ketergantungan pasar ekspor untuk CPO (Crude Palm Oil) atau minyak kelapa sawit, serta mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.
“BPDPKS mendukung penuh kegiatan Green Transport Rally 2023 sebagai ajang social awareness yang sangat baik kepada publik mengenai pemanfaatan bahan bakar nabati yang ramah lingkungan,” ujarnya.