Kementerian BUMN berencana mengkonsolidasikan anak perusahaan milik pemerintah yang fokus di sektor panas bumi dengan membentuk holding company. Menteri BUMN Erick Thohir melihat panas bumi sebagai energi terbarukan yang paling potensial untuk dikembangkan saat ini.
“Salah satu potensi energi terbarukan kita yang terbesar saat ini adalah geothermal, ada potensi mencapai 24 GW,” ujar Erick dalam Gala Dinner KALLA 70 Tahun Jumat malam (28/10).
Meski memiliki potensi besar, listrik panas bumi yang digunakan anak usaha BUMN, PT Pertamina Geothermal Energy, baru mencapai 800,00 megawatt (MW). Erick mengingatkan, dibutuhkan banyak dana untuk mengembangkan sektor panas bumi.
Untuk itu, dia berencana memperkuat basis keuangan anak perusahaan BUMN di bidang panas bumi dengan menggabungkannya menjadi holding company. “Kita bisa bersinergi, seperti menggabungkan rumah sakit dan hotel di BUMN,” kata Erick.
Anak perusahaan BUMN di bidang panas bumi yang akan berada di bawah kepemilikan PGE adalah PT PLN Gas dan Geoterma dan PT Geo Dipa Energi. Erick yakin konsolidasi ini dapat mendorong pengembangan panas bumi di Indonesia. .
“Geo Dipa berada di bawah pengawasan Kementerian Keuangan. Saat ini, kami juga sedang berdiskusi dengan Kementerian Keuangan. Ini semua butuh waktu,” katanya.
Hingga akhir tahun lalu, PT Geo Dipa Energi memiliki total aset Rp 5,22 triliun, sedangkan PT PLN Gas dan Geoterma memiliki total aset Rp 890 miliar.