PLN menargetkan empat proyek green power beroperasi pada 2023. Dua proyek itu adalah pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung Waduk Cirata, Jawa Barat dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Peusangan, Aceh.
Tambahan produksi listrik bersih juga akan berasal dari pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Dieng, Wonosobo dan Sokoria di Nusa Tenggara Timur dengan total kapasitas 13 megawatt (MW). Kedua PLTP tersebut akan beroperasi secara komersial pada akhir tahun 2023.
Kombinasi keempat proyek energi terbarukan tersebut dapat memberikan tambahan listrik bersih hingga 203 megawatt (MW).
Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN Wiluyo Kusdwiharto mengatakan proyek PLTS tersebut merupakan floating shock field terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas pembangkitan puncak 145 megawatt (MWp) dengan harga listrik 5,8 sen per kilowatt hour. (kWh).
“Kemungkinan PLTS Terapung terbesar se-Asia Tenggara di Cirata, insyaallah tahun ini beroperasi,” kata Wiluyo di The Neighbourhood Jakarta, Rabu (5/7).
PLTA Peusangan terbagi tiga, yakni PLTA Peusangan I berkapasitas 45 MW ditargetkan beroperasi akhir tahun ini disusul PLTA Peusangan II berkapasitas 43 MW pada Juli 2024. “Nanti tahun ini juga ada proyek besar di Sumatera yaitu PLTA Peusangan,” kata Wiluyo.
Lebih lanjut, pengoperasian PLTP Dieng berkapasitas 10 MW ini merupakan kelanjutan dari proyek skala kecil yang merupakan kelanjutan dari PLTP Dieng eksisting berkapasitas 60 MW. Tambahan produksi listrik di wilayah kerja panas bumi (WKP) Dieng sebesar 10 MW dari turbin pembangkit skala kecil yang dioperasikan oleh PT Geo Dipa Energi.
Sedangkan PLTP Sokoria akan mengembangkan listrik panas bumi dengan kapasitas 3 MW. Kapasitas produksi listrik PLTP Sokoria lebih kecil dari target awal 5 MW.
Kementerian ESDM menyatakan pertumbuhan total kapasitas terpasang energi terbarukan mencapai 12,5 GW hingga Desember 2022. Pencapaian ini diproyeksikan akan terus meningkat, sejalan dengan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kapasitas terpasang hingga 368 MW. pada tahun 2023.
Sedangkan kapasitas pembangkit listrik energi terbarukan meningkat sebesar 48,3 MW selama kuartal I 2023. Kapasitas tersebut setara dengan 13% dari target instalasi listrik hijau sebesar 368 MW tahun ini.
Penambahan kapasitas pembangkit listrik EBT berasal dari PLTP 12,8 MW dan PLTS 17,8 MWp. Selain itu, terdapat produksi listrik bersih dari pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) sebesar 4,4 MW, pembangkit listrik tenaga biogas (PLTBg) sebesar 1,8 MW dan PLTS atap sebesar 11,5 MWp.