liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
BOSSWIN168 BOSSWIN168
BARON69
COCOL88
MAX69 MAX69 MAX69
COCOL88 COCOL88 BARON69 RONIN86 DINASTI168
Batas Emisi Belum Ditentukan, Perdagangan Karbon Belum Bisa Diterapkan

Tingkat emisi karbondioksida (CO2) dari pembakaran bahan bakar fosil secara global diperkirakan akan mencapai puncaknya pada tahun 2025, yaitu sebesar 39 gigaton per tahun (Gtpa). Setelah itu tingkat emisi tahunan akan terus menurun karena industri mulai membersihkan jejak karbon mereka.

Menurut penelitian dan analisis oleh Rystad Energy, emisi karbon global akan mencapai rekor tertinggi pada tahun 2022 karena negara-negara berebut untuk menemukan sumber bahan bakar yang andal dan terjangkau untuk pembangkit listrik.

Akibatnya, banyak yang beralih ke bahan bakar yang lebih intensif karbon sebagai solusi jangka pendek untuk krisis keamanan energi mereka, memulai kembali pembangkit listrik berbahan bakar batu bara dan memilih gas daripada alternatif yang lebih bersih.

“Bahan bakar fosil masih akan berperan dalam ekonomi global selama beberapa dekade mendatang. (Namun) dorongan yang lebih luas menuju masa depan yang lebih bersih tidak menunjukkan tanda-tanda melambat,” tulis laporan Rystad Energy seperti dikutip Oilprice, Selasa (28/2).

Emisi karbon langsung, atau yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil di pabrik-pabrik di seluruh dunia, dari pembangkit listrik dan pemanasan akan mencapai puncaknya tahun ini.

Pengurangan akan minimal pada awalnya sebelum mendapatkan momentum di tahun-tahun mendatang, menjadi faktor penting di balik pengurangan total emisi CO2 dari semua sektor pada tahun 2025.

“Memuncaknya emisi CO2 bahan bakar fosil selama dua tahun ke depan merupakan pencapaian global yang luar biasa, luar biasa ketika mempertimbangkan kendala rantai pasokan saat ini dan peningkatan fokus pada keamanan energi,” kata Artem Abramov, kepala penelitian teknologi bersih di Rystad Energy.

Dia menambahkan, jika industri bisa menjaga momentum ini, pemanasan global di bawah 2 derajat Celcius bisa tercapai. “Pemodelan emisi komprehensif kami menunjukkan titik belok emisi yang akan datang. Data kami menunjukkan puncak 39 Gtpa pada tahun 2025.”

Rystad Energy memperkirakan garis waktu dapat membaik paling cepat tahun depan jika prospek ekonomi makro jangka pendek mempercepat transisi energi.