liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
BOSSWIN168 BOSSWIN168
BARON69
COCOL88
MAX69 MAX69 MAX69
COCOL88 COCOL88 BARON69 RONIN86 DINASTI168
Logo

Energy Information Administration (EIA) memprediksi emisi karbondioksida (CO2) global dari penggunaan energi akan terus meningkat hingga 2050. Peningkatan emisi karbon ini seiring dengan peningkatan konsumsi energi yang didorong oleh pertumbuhan populasi  global, peningkatan manufaktur regional, dan transportasi. 

Seperti dilansir oleh Reuters, EIA menyebutkan bahwa sumber energi berbasis bahan bakar non-fosil, termasuk nuklir dan energi terbarukan, akan menghasilkan lebih banyak energi sampai tahun 2050.  Namun, pertumbuhan tersebut kemungkinan besar tidak akan cukup untuk mengurangi emisi karbon global.

Kapasitas pembangkit tenaga listrik global pada tahun 2050 diperkirakan akan meningkat antara 50% hingga 100% sedangkan jumlah pembangkit listrik bertambah sebesar 30% hingga 76%.

Menurut EIA, pembangkit listrik dari energi terbarukan dan nuklir dapat menyediakan sebanyak dua pertiga dari pembangkit listrik global pada tahun 2050. Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) menunjukkan tingkat pertumbuhan pembangkit listrik tertinggi.

Sementara itu, pembangkit listrik berbahan bakar batu bara dan gas alam diperkirakan akan mencapai antara 27% dan 38% dari kapasitas pembangkit listrik pada tahun 2050. “Porsi pembangkit listrik berbahan bakar batu bara dan gas alam turun dari sekitar 50% pada tahun 2022,” kata Administrator EIA, Joseph DeCarolis, dikutip dari Reuters, Kamis (12/10). 

Di sisi lain, DeCarolis juga memprediksi bahwa penjualan kendaraan listrik akan mencapai 2 miliar unit pada tahun 2050. Adapun puncak penggunaan kendaraan bermotor dengan bahan bakar minyak diperkirakan antara tahun 2027 dan 2033.

“Kapasitas penyimpanan baterai akan tumbuh secara signifikan, meningkat dari kurang dari 1% kapasitas daya global pada tahun 2022 menjadi kisaran 4% hingga 9% kapasitas daya global pada tahun 2050,” kata DeCarolis.

Timur Tengah dan Amerika Utara diperkirakan akan meningkatkan produksi dan ekspor gas alam untuk memenuhi permintaan global yang terus meningkat. Sedangkan, Eropa Barat dan Asia akan tetap menjadi importir gas alam. Permintaan energi dari Cina, India, Asia Tenggara, dan Afrika akan mendorong produksi minyak mentah dan gas alam.