Pemerintah dinilai masih memiliki banyak pekerjaan rumah untuk mendorong masyarakat beralih dari sepeda motor berbahan bakar minyak ke sepeda motor listrik meski telah memberikan subsidi sebesar Rp 7 juta per unit. Subsidi ini juga diberikan untuk membeli sepeda motor listrik baru.
Pertama dari segi harga. Institute for Essential Services Reform (IESR) mendesak pemerintah untuk menurunkan biaya konversi menjadi sekitar Rp 5-8 juta per unit. Pasalnya, harga pasaran untuk mengganti motor listrik masih di kisaran Rp 15-23 juta per unit.
Peneliti Sistem Distribusi Energi dan Listrik IESR, Faris Adnan, menilai biaya ini jauh lebih tinggi dari harga psikologis konsumen yang hanya Rp 5-8 juta per unit.
Menurutnya, faktor harga menjadi aspek penting bagi calon konsumen untuk beralih motor listrik. Langkah ini dianggap sebagai strategi paling efektif untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik dan mengurangi emisi gas buang dari sektor transportasi.
“Kesediaan membayar pengguna antara Rp 5 juta hingga Rp 8 juta. Biaya konversi yang relatif mahal didominasi oleh biaya aki dan kit konversi,” ujar Adnan dalam Webinar Laporan Outlook Kendaraan Listrik Indonesia 2023, Selasa (21)/ 2).
Kedua, IESR juga mendesak pemerintah untuk memberikan jaminan jangka panjang bagi masyarakat yang mengonversi sepeda motornya menjadi sepeda motor listrik. Menjamin adanya bengkel konversi bersertifikat dianggap sebagai insentif yang efektif karena menjamin keselamatan masyarakat.
“Sayangnya, beberapa perusahaan konversi menetapkan jaminan dalam waktu singkat atau bahkan tidak ada sama sekali, hal ini membuat masyarakat ragu untuk mengonversi kendaraannya,” kata Adnan.
Kementerian ESDM melalui Balai Besar Pengukuran dan Pengujian Energi Listrik, Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi atau BBSP menargetkan konversi motor listrik menjadi 200 unit dengan realisasi 126 unit pada akhir tahun 2022.
Dalam program transmutasi sepeda motor listrik, Kementerian ESDM berencana memberikan insentif Rp 7 juta per unit mulai Maret mendatang. Prioritas akan diberikan untuk memodifikasi sepeda motor konvensional yang berusia di atas 10 tahun menjadi sepeda motor listrik.
“Kalau targetnya kendaraan roda dua berumur 10 tahun, maka dari tahun 2022 sampai 2030 akan ada pergantian sekitar 6 juta kendaraan setiap tahunnya yang didominasi oleh skuter,” kata Adnan.