Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan pengiriman bahan bakar nabati (BBN) biodiesel B35 akan dimulai pekan depan. Indonesia akan mengimplementasikan bahan bakar B35 pada 1 Februari 2022.
Pemerintah menargetkan penyaluran biodiesel mencapai 13,5 juta kiloliter (KL) atau 226 ribu barel per hari untuk pelaksanaan program B35 tahun ini. Ada beberapa efek positif yang muncul.
Pertama, nilai devisa yang bisa dihemat terutama untuk mengurangi impor solar mencapai US$ 10,75 miliar atau setara Rp 161 triliun. Kemudian program ini akan menyerap tenaga kerja sebanyak 1,65 juta orang, dan mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 34,9 juta ton setara CO2.
Dirjen Energi Terbarukan dan Konservasi Energi yang baru Dadan Kusdiana meminta pengguna biodiesel tidak perlu khawatir dengan kenaikan spesifikasi dari B30 ke B35 karena kualitas produksi dan penanganannya, mulai dari pengangkutan hingga pencampuran, ditangani dengan baik.
“Selama kami menambah bauran, selalu diikuti dengan peningkatan spesifikasi. Kami tegaskan agar bahan bakar biodiesel tidak menjadi bahan pencemar,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (13/1).
Sebelum menerapkan kenaikan persentase campuran biodiesel, pemerintah telah melakukan beberapa persiapan teknis untuk memastikan kinerja penggunaan campuran bahan bakar nabati.
Diantaranya menguji pengaruh penggunaan campuran Biodiesel 35% pada sistem filtrasi mesin diesel dengan hasil tidak ada indikasi filtrasi tersumbat pada uji Filter Blocking Tendency (FBT) maupun uji Filter Rig Test (FRT).
Rekomendasi tersebut tidak berdampak signifikan terhadap penggunaan B35, dimana perbaikan telah dilakukan pada spesifikasi biodiesel yang digunakan untuk pencampuran.
Sementara itu, untuk persiapan penerapan B40, pemerintah juga telah melakukan road test B40 pada 27 Juli 2022. Hasil uji coba tersebut dijadikan dasar pertimbangan sebelum penerapan B40.
“Dalam rapat kabinet pada 6 Desember 2022, diputuskan akan kami lakukan dengan B35. Walaupun sebenarnya kami mempersiapkan B40, kami siap jika diminta untuk meningkatkannya menjadi B40,” kata Dadan.
“Spesifikasi yang akan digunakan sudah kami ketahui, kecuali infrastruktur tambahan yang masih harus kami lakukan,” imbuhnya.