liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
BOSSWIN168 BOSSWIN168
BARON69
COCOL88
MAX69 MAX69 MAX69
COCOL88 COCOL88 BARON69 RONIN86 DINASTI168
Butuh Rp4.200 T Atasi Emisi Karbon, RI Dorong G20 Bentuk Dana Bersama

Pemerintah Indonesia membutuhkan dana Rp 3,461 triliun hingga Rp 4,200 triliun untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29% pada tahun 2030. Penurunan emisi gas rumah kaca tersebut sesuai dengan target yang ditetapkan pemerintah.

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah akan mendorong negara-negara anggota G20 untuk membentuk dana guna mempercepat penurunan emisi gas rumah kaca (GRK). Selain untuk mengatasi masalah iklim, dana tersebut juga akan digunakan untuk mengantisipasi wabah di masa mendatang

Ia mengatakan, pembentukan kelompok dana merupakan salah satu agenda yang didorong di kelompok kerja kesehatan dan keuangan. Pembentukan dana tersebut merupakan salah satu penilaian penanganan pandemi Covid-19.

“Dana ini siap mendukung riset dan teknologi untuk menyebarkan vaksin ke seluruh dunia,” kata Airlangga dalam Indonesia Green Economy Summit 2022, Rabu (11/5).

Di sisi lain, kata Airlangga, kelompok dana tersebut dapat menjadi tolok ukur komitmen negara-negara anggota G20 dalam menghadapi isu perubahan iklim. Menurutnya, negara-negara maju selama ini hanya menyatakan komitmen tanpa ada tindakan apapun dalam menghadapi isu perubahan iklim.

“Kami minta kelompok pendanaan didahulukan, sehingga komitmen benar-benar diperhitungkan dengan dana yang dimasukkan. Itu yang kita butuhkan ke depan (penurunan emisi GRK),” ujar Airlangga.

Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong mengatakan, dana tersebut sebelumnya telah dijanjikan oleh negara-negara anggota G7. Alue mengatakan, total dana yang dijanjikan ketujuh negara itu US$ 100 miliar setahun, yakni Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat yang juga anggota G20.

“Tapi sampai COP26 di Glasgow, jumlah itu (dana yang dijanjikan oleh G7) tidak pernah tercapai. Bagaimana kita akan mempercepat pengurangan emisi gas rumah kaca jika angka keuangan tidak didukung?” kata Alue.

Alue menghitung jumlah dana yang dibutuhkan pemerintah untuk menurunkan emisi GRK sesuai target mencapai Rp 4.200 triliun. Dana ini dibutuhkan untuk mengurangi emisi GRK sebesar 29% atau setara dengan lebih dari 1 miliar ton setara CO2 (CO2e).

Emisi gas rumah kaca global disumbangkan oleh berbagai sektor. Berdasarkan data Climate Watch, energi merupakan penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar. Sektor ini mampu menghasilkan 36,44 gigaton CO2e atau 71,5% dari total emisi pada tahun 2017.

Pertanian dan perubahan penggunaan lahan dan kehutanan (LULUCF) juga berkontribusi terhadap emisi gas rumah kaca global. Kedua sektor tersebut menyumbang emisi gas rumah kaca masing-masing sebesar 5,88 gigaton CO2e dan 3,22 gigaton CO2e.

World Research Institute (WRI) menyatakan bahwa lebih dari separuh emisi gas rumah kaca global disumbangkan oleh sepuluh negara di dunia. Dari data Climate Watch yang dirilis WRI Indonesia, China merupakan penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar hingga awal tahun 2018. Sedangkan Indonesia berada di peringkat kedelapan.

Reporter: Andi M. Arief