liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
Logo

Bank Dunia telah menyetujui pembiayaan sebesar US$ 1,5 miliar atau lebih dari Rp 22,5 triliun untuk India guna mempercepat pengembangan sektor rendah karbon dan energi terbarukan.

Pendanaan tersebut akan membantu India mempromosikan energi rendah karbon dengan meningkatkan kapasitas energi terbarukan, mengembangkan hidrogen hijau, dan merangsang pembiayaan iklim untuk investasi energi rendah karbon.

“Program ini akan mendukung keberhasilan implementasi Misi Hidrogen Hijau Nasional India yang bertujuan untuk merangsang investasi swasta sebesar US$100 miliar (sekitar Rp1,5 kuadriliun) pada tahun 2030,” kata Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk India, Auguste Tano Kouame, seperti dikutip dari Reuters, Senin (3/7).

Program ini bertujuan untuk meningkatkan pasokan energi terbarukan dengan mengurangi biaya dan meningkatkan integrasi jaringan, sambil membantu India mencapai komitmennya untuk kapasitas energi terbarukan 500 gigawatt (GW) pada tahun 2030.

Pemerintah India berencana mengeluarkan tawaran untuk 50 GW energi terbarukan setiap tahun dari tahun fiskal 2023-24 hingga 2027-28, yang akan menghindari emisi karbon sebesar 40 juta ton per tahun pada tahun 2026.

Bank Dunia mengatakan bahwa meskipun konsumsi energi per kapita India hanya sepertiga dari rata-rata global, permintaan diperkirakan akan tumbuh pesat seiring perkembangan ekonomi.

“Ini membutuhkan penghapusan sumber energi berbasis fosil secara bertahap sejalan dengan tujuan India untuk mencapai nol bersih pada tahun 2070,” kata Bank Dunia.

India termasuk dalam daftar 10 negara dengan emisi karbon dan gas rumah kaca terbesar di dunia dari pembakaran energi dan aktivitas industri. Menurut laporan Badan Energi Internasional (IEA), pada 2021 India akan menghasilkan 2,54 gigaton CO2.

Namun, India juga merupakan salah satu negara dengan pengembangan kapasitas energi baru terbarukan tercepat di dunia. Negara berpenduduk 1,4 miliar jiwa ini memiliki pembangkit listrik tenaga surya terbesar di dunia, Bhadla Solar Park dengan total kapasitas terpasang 2.245 megawatt (MW).

Bhadla Solar Park memiliki luas 14.000 hektare (ha), berisi lebih dari 10 juta panel surya dengan total investasi US$ 1,3 miliar. Fasilitas yang mulai beroperasi pada 2017 ini dikembangkan dalam empat tahap di bawah skema Kementerian Energi Baru & Terbarukan (MNRE).

Pembangkit listrik memanfaatkan panas dari negara bagian gurun Rajasthan di India untuk menghasilkan energi yang bersih dan terbarukan.